Wednesday, February 28, 2018

MAKALAH MEMAHAMI PENGETAHUAN TACIT (UNDERSTANDING TACIT KNOWLEDGE)

MEMAHAMI TACIT KNOWLEDGE


A. Tacit Knowledge
1.      Pengertian Tacit Knowledge
Pada dasarnya tacit knowledge bersifat personal, dikembangkan melalui pengalaman yang sulit untuk diformulasikan dan dikomunikasikan.Tacit knowledge tidak dinyatakan dalam bentuk tulisan, melainkan sesuatu yang terdapat dalam benak orang-orang yang bekerja di dalam suatu organisasi.
Menurut Polanyi pengetahuan tacit bersifat :
a)      Tidak dapat dibagi
b)      Merupakan hal yang lebih banyak diketahui daripada disampaikan
c)      Seringkali terdiri dari kebiasaan- kebiasaan dan budaya yang tidak dapat ditentukan sendiri
d)     Tidak dapat dikodifikasikan, tapi hanya dapat dipindahkan atau diperoleh dari pengalaman
e)      Menggambarkan  know what (fakta) dan know why (sains)
f)       Melibatkan  pembelajaran dan skill
g)      Terbentuk  dalam  kelompok  dan hubungan organisasional,  nilai inti,  asumsi– asumsi dan keyakinan, sulit diidentifikasikan, disimpan, dihitung dan dipetakan.

     Dalam Groff dan Jones “tacit knowledge embedded in individual experience and involving intangible”. Pengetahuan tacit dimaksudkan pada pengetahuan perorangan yang menyatu dengan pengalaman dan tidak berwujud. Ditambahkan oleh Malhotra “Tacit knowledge is know how contains people’s head. The challenge inherent with tacit knowledge is figuring out how to recognize, generate, share and manage it.” Pengetahuan tacit adalah pengetahuan tentang cara yang ada dalam benak manusia. Hal yang berkaitan dengan pengetahuan tacit adalah pengetahuan mengenali, menghasilkan, membagi dan mengatur sesuatu.
     Menurut Berkeley pengetahuan manusia bermula pada saat orang mendapatkan ide dimana kesan tersebut muncul dari perasaan dan sistem kerja pikiran atau dengan kata lain ide dibentuk dengan bantuan dari memori dan imajinasi yang menambah, membagi, mengungkapkan perasaan sebenarnya. Selanjutnya menurut Bahm penelitian pada sifat dasar pengetahuan seketika mempertemukan perbedaan antara knower dan known, atau seringkali diartikan dalam istilah subject dan object, atau ingredient subjective dan objective dalam pengalaman. Pengalaman yang diperoleh tiap karyawan tentunya berbeda-beda berdasarkan situasi dan kondisi yang tidak dapat diprediksi.Definisi experience yang diambil dari kamus bahasa Inggris adalah the process of gaining knowledge or skill over a period of time through seeing and doing things rather than through studying. Yang artinya proses memperoleh pengetahuan atau kemampuan selama periode tertentu dengan melihat dan melakukan hal-hal daripada dengan belajar.
     Menurut Martin , personal knowledge didapat dari instruksi formal dan informal. Personal knowledge juga termasuk ingatan, story-telling, hubungan pribadi, buku yang telah dibaca atau ditulis, catatan, dokumen, foto, intuisi, pengalaman, dan segala sesuatu yang dipelajari, mulai dari pekarangan hingga pengembangan nuklir.
     Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tacit adalah pengetahuan yang bersumber dari pengalaman, keyakinan, asumsi, kebiasaan dan budaya atau proses pembelajaran yang menggambarkan tentang know what dan know why, yang terbentuk dalam pribadi maupun kelompok yang sifatnya sulit. diidentifikasikan, disimpan, dipetakan dan sulit dibagi. Atau dengan kata lain tacit knowledge bersifat subyektif, intuisi, terkait erat dengan aktifitas dan pengalaman individu serta idealisme, value, dan emosi. Didalam aktivitasnya manusia memperoleh tacit knowledge melalui pengalaman pribadi dan sangat sulit untuk dikomunikasikan dengan orang lain yang belum pernah mengalami pengalaman itu sebelumnya.

2.      Jenis pengetahuan Tacit
Leonard dan Sensiper mengemukakan pernyataan yang diambil dari asumsi Polanyi yang menyatakan bahwa semua pengetahuan memiliki dimensi tacit. Berman mengemukakan dua jenis pengetahuan tacit:
a.       Pengetahuan  tacit  individual (Individual tacit knowledge)
Pada tingkat individual, konsep pengetahuan tacit berkaitan erat dengan konsep kecakapan/keahlian (Nelson & Winter, 1982; Polanyi, 1969). Meliputi pengenalan pola yang diperoleh melalui kumulatif pengalaman, yang dilakukan dengan latar belakang tidak didasari, sulit diartikulasikan, dan membentuk dasar keahlian individual yang berharga. Tacit ini ada di dalam masing-masing orang, pribadi-pribadi, bersifat unik, tidak tertulis, tapi diketahui.
b.      Pengetahuan  tacit berbasis tim (teambased tacit knowledge)
Weick dan Roberts mendalilkan bahwa pengetahuan yang terkait dengan aktivitas kelompok disimpan dalam sesuatu yang disebut “collective mind.” Pengetahuan kelompok didefinisikan sebagai kombinasi kognitif individu atau pola yang diperoleh melalui pengalaman bersama dan diekspresikan melalui tindakan sinkronisasi yang tidak disadari ketika kelompok dihadapkan pada tugas kompleks yang harus dilakukan dalam konteks menghadapi tantangan lingkungan. Dengan kata lain pengetahuan yang dimiliki bersama oleh sekelompok orang namun sifatnya masih tidak terlihat dan ada di dalam pikiran kelompok itu. Contoh yang kerap digunakan adalah orang bermain bola, mereka saling mengoper secara refleks tanpa komunikasi yang bisa dilihat bentuknya. Ini terjadi karena diantara mereka ada pengetahuan yang sifatnya tidak tertulis. Pengetahuan tacit semacam ini sebanarnya banyak dimiliki oleh masyarakat, yang disebut pengetahuan yang tertanam di dalam hubungan antar manusia. Dan pengetahuan semacam ini biasanya disebut trust atau kepercayaan. Saling percaya dan solider menjadi bagian dari pengetahuan. Paradigma lama berpikir bahwa pengetahuan tidak ada hubungannya dengan solidaritas dan norma-norma. Tapi sekarang makin terbukti bahwa hubungan itu ada.

3.      Dimensi Tacit Knowledge
Sangkala mengungkapkan bahwa tacit knowledge merupakan pengetahuan yang sangat bersifat pribadi dan juga sangat sulit untuk dibentuk. Selain itu, pengetahuan tacit ini juga sulit dikomunikasikan atau dibagi kepada orang lain.
Jadi, tacit knowledge ini dapat diukur dari dua dimensi yaitu:
a.       Dimensi Teknis
 Dimensi ini mencakup berbagai macam ketrampilan atau keahlian yang sulit diformalkan.Dimensi ini sangat subjektif, dan pemahaman yang dimiliki oleh seseorang tersebut sangat pribadi, intuitif, dugaan, dan inspirasi yang muncul dari pengalaman.
b.      Dimensi Kognitif
Dimensi ini terdiri dari kepercayaan, persepsi, idealism, nilai-nilai, emosi, serta mental sehingga dimensi ini tidak mudah diartikulasikan. Dimensi ini juga lebih memberikan kesan atau gambaran seseorang

B.     Wawancara Sebagai alat memahami pengetahuan
Wawancara, menurut Setyadin (dalam Gunawan,2013) adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan di mana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik.). Sedangkan menurut Nazir (1988), wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).Dua teknik yang lebih populer untuk mengoptimalkan wawancara para ahli adalah wawancara yang terstruktur dan cerita.
1.      Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur dari ahli materi pelajaran adalah teknik yang paling sering digunakan untuk membuat pengetahuan tacit kunci individu ke dalam bentuk yang lebih eksplisit. Di banyak organisasi, wawancara terstruktur dilakukan melalui wawancara keluar yang diadakan ketika staf berpengetahuan dekat usia pensiun. Sistem manajemen konten sangat cocok untuk penerbitan pelajaran mereka belajar dan praktik terbaik terakumulasi selama bertahun-tahun mereka pengalaman di organisasi. Teknik wawancara terstruktur memerlukan komunikasi yang kuat dan keterampilan konseptualisasi. Selain itu, pewawancara harus memiliki pemahaman yang baik dari materi pelajaran yang ada di tangan. Sesi ini menghasilkan data tertentu untuk menanggapi pertanyaan terfokus . Wawancara terstruktur juga dapat digunakan untuk mengklarifikasi atau memperbaiki pengetahuan awalnya menimbulkan interaksi yang tidak terstruktur. Pewawancara harus menggariskan tujuan spesifik dan pertanyaan untuk sesi akuisisi pengetahuan. Pihak yang diwawancara harus disediakan dengan tujuan sesi dan sampel pertanyaan tetapi biasanya bukan pertanyaan khusus yang akan ditanyakan.
2.      Cerita adalah alat lain yang sangat baik untuk menangkap dan coding pengetahuan tacit. Sebuah cerita organisasi adalah sebuah narasi rinci tindakan manajemen, interaksi karyawan, dan acara intraorganizational lainnya yang dikomunikasikan secara informal dalam organisasi. Sebuah kisah dapat didefinisikan sebagai menceritakan suatu kejadian atau serangkaian kejadian terhubung, apakah benar atau fiktif (Denning , 2001). Snowden ( 2001 ) mendefinisikan narasi sebagai : ” bukan hanya menceritakan, membangun atau bahkan memunculkan cerita, ini adalah tentang memungkinkan pola budaya, perilaku, dan pemahaman yang diungkapkan oleh cerita muncul ” ( p. 1 ). Sebuah cerita organisasi dapat didefinisikan sebagai narasi rinci tindakan masa lalu manajemen, interaksi karyawan, atau kejadian penting lainnya yang telah terjadi dan yang telah dikomunikasikan secara informal (Swap et al., 2001). Menyampaikan informasi dalam cerita menyediakan konteks yang kaya, menyebabkan cerita untuk tetap berada dalam memori sadar dan menciptakan jejak memori lebih daripada yang mungkin dengan informasi yang tidak dalam konteks. Cerita dapat meningkatkan pembelajaran organisasi, mengkomunikasikan nilai-nilai dan aturan set, dan berfungsi sebagai kendaraan yang sangat baik untuk menangkap, coding, dan transmisi pengetahuan tacit yang berharga.

C.    Sumber Kesalahan dan Permasalahan Wawancara
Menurut Donald P. Warwick dan Charles A. Lininger, ada empat faktor yang dapat memengaruhi jalannya komunikasi dalam wawancara. Keempat hal itu akan ditunjukkan dalam bagan berikut ini.







1.      Pewawancara
Seorang pewawancara yang baik harus memenuhi persyaratan, seperti keterampilan mewawancarai, memotivasi yang tinggi, dan rasa aman. Ia tidak ragu dan takut menyampaikan pertanyaan. Pewawancara juga harus menyampaikan pertanyaan yang, merangsang responden untuk menjawabnya, menggali jawaban, dan mencatat semua hasil wawancara akan bermutu.
2.      Informan Informan dapat mempengaruhi hasil wawancra karena mutu jawaban nya  yang diberikan tergantung pada apakah dia dapat menangkap isi pertanyaan dengan tepat dan bersedia menjawab dengan baik. Seorang pewawancara harus bisa mengarahkan responden dan sabar menghadapinya.
3.      Topik penelitian
Topik penelitian atau daftar pertannyyan dapat mempengaruhi kelancaran dan hasil wawancara kesediaan responden untuk menjawab tergantung pada apakah dia tertarik pada masalah itu dan apakah topik tersebut sensitif atau tidak.
4.      Situasi wawancara
Situasi wawancara adalah situasi yang timbul karena faktor-faktor  waktu, tempat, dan adanya orang ketiga, dan sikap masyarakat pada umumnya.



DAFTAR PUSTAKA



Monday, February 26, 2018

CONTOH SURAT LAMARAN KERJA



                                                                                                Yogyakarta, 19 Desember 2017

Untuk Yth,                                                                                      
HRD Hotel Sriwedari Yogyakarta
 Jl. Laksda Adisucipto No.6  
Yogyakarta

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

            Nama                           Ekel Epraim Tarigan
            Tempat/Tgl lahir          Kabanjahe, 19 Februari 1999
            Alamat:                                    jl. Babarsari Tb. 7 No. 9 Caturtunggal Depok Seleman
            No.Phone  :                     085276575243

Sehubungan dengan adanya penerimaan karyawan di perusahaan yang bapak/Ibu Pimpin, saya bermaksud mengajukan surat lamaran agar dapat bekerja di tempat yang Bapak/Ibu pimpin, sebagai bahan pertimbangan bapak/Ibu, saya melampirkan berkas-berkas sebagai berikut :

2.      Foto copy KTP
3.      Foto copy ijazah dan transkip nilai terakhir
4.      Pas foto ukuran 3X4 (1 lembar)

Demikian surat lamaran ini saya buat, besar harapan saya untuk dapat bekerja ditempat yang Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.


                                                                                                            Hormat Saya,



                                                                                                        Ekel Epraim Tarigan   

CONTOH CURICULUM VITAE (CV)


Curiculum Vitae
Data Pribadi
· Nama: Ekel Epraim Tarigan       
· Tempat/ Tanggal Lahir     : Kabanjahe/ 19-Februari-1999              
· Jenis Kelamin: Laki-Laki       
· Tinggi Badan: 168       
· Agama: Katholik     
· Alamat: Jl. Babarsari Tambakbayan No.9Catur Tunggal,Depok Seleman,     
Yogyakarta
· Status: Mahasiswa/ Pelajar       
· Tidak ada Hp       : 085276575243
· Email :           epraimtarigan7@gmail.com

Pendidikan
Sekolah Dasar: SD Impres 046577Munte (2004-2010)          
SMP: SMP Budi Mulia P. Siantar (2010-2013)           
SMA: SMA Vanduynhoven Saribudolok (2013-2016)          
Perguruan Tinggi: Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta    
(2016-sekarang)

Keterampilan
Komputer: Ms Word, Ms. Excel, Ms.Power Point, dan Adobe Photoshop

Pengalaman Kerja
Belum Ada

Monday, February 19, 2018

RESUME TEORI EKONOMI MAKRO KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR - Ekonomi Makro


TUGAS RESUME TEORI EKONOMI MAKRO
MATERI 5
KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR



OLEH:
KELOMPOK 5
KELAS EM – B
EKEL EPRAIM TARIGAN                         141160062
AHMAD LUTFI BAHRUSSYIFA              141160063
ANIN NURUL KHASANAH                      141160064
SILMA FARAHDIEN NURSUSANTI       141160065



PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2017

Campur tangan pemerintah dalam perekonomian akan menimbulkan tiga jenis aliran baru dalam sirkulasi aliran pendapatan. Tiga jenis aliran yang baru tersebut adalah :
1)    Pembayaran pajak oleh rumah tangga dan perusahaan kepada pemerintah. Pembayaran pajak tersebut menimbulkan pendapatan kepada pihak pemerintah. Ia merupakan sumber pendapatan pemerintah yang terutama.
2)  Pengeluaran dari sektor pemerintah ke sektor perusahaan. Aliran ini menggambarkan nilai pengeluaran pemerintah keatas barang-barang dan jasa yang diproduksikan oleh sektor perusahaan.
3)   Aliran pendapatan dari sektor pemerintah sektor rumah tangga. Aliran itu timbul sebagai akibat dari pembayaran keatas konsumsi faktor-faktor produksi yang dimiliki sektor rumah tangga oleh pemerintah.
Pembayaran oleh sektor perusahaan sekarang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1)    Pembayaran kepada sektor rumah tangga sebagai pendapatan kepada faktor-faktor produksi
2)     Pembayaran pajak pendapatan perusahaan kepada pemerintah.
Pendapatan yang diterima rumah tangga sekarang berasal dari dua sumber yaitu :
1)   Dari pembayaran gaji dan upah, sewa, bunga dan utang oleh perusahaan
2)      Dari pembayaran gaji dan upah oleh pemerintah.
Y = AE,  atau Y = C + I + G
Keterangan:
Y   : penawaran agregat                                
AE : pengeluaran agregat
C   : konsumsi rumah tangga             
I    : investasi perusahaan
G   : pengeluaran pemerintah membeli barang dan jasa
Jika C dikurangi dari setiap ruas, maka dalam perekonomian tiga sektor I dan G adalah suntikan kedalam sirkulasi aliran pendapatan, sedangkan S dan T adalah kebocoran. Sebagai kesimpulan dapatlah dirumuskan bahwa dalam perekonomian tiga sektor yang mencapai keseimbangan akan berlaku keadaan : I + G = S + T
Contoh :
Jika diket: C = 60 + 0,75 Y dan S = 0,25 Y - 100
I = 120
G = 60
Hitung Y keseimbangan!
(Ingat persamaan C diatas untuk pajak tetap T = 40)
Jawab :
Y = C + I + G
Y = 60 + 0,75 Y + 120 + 60
Y = 0,75 Y + 240
Y – 0,75 Y = 240
0,25 Y = 240
Y = 960
I + G = S + T
120 + 60 = 0,25 Y – 100 + 40
180 = 0,25 Y – 60
Y = 960
Pajak adalah iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak berdasarkan norma-norma hukum untuk membiayai pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima secara langsung.
Secara menyeluruh pengelompokan pajak dilakukan berdasarkan tiga faktor yaitu sebagai berikut:
1.      Berdasarkan Pihak Yang Menanggung
Berdasarkan pihak yang menaggung, pajak dibedakan menjadi pajakk langsung dan pajak tidak langsung

a.      Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang pembayarannya harus di tanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain. Pajak langsung merupakan pajak yang dikenakan terhadap wajib pajak pribadi atau perorangan dan badan yang harus dibayar secara periodik berdasarkan surat ketetapan pajak. Contohnya Pajak Penghasilan (PPH) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).


b.      Pajak Tidak Langsung
Pajak tidak  langsung adalah pajak yang pembayarannya dapat dialihkan kepada pihak  lain. Pajak tidak langsung merupakan pajak yang dikenakan terhadap setiap perbuatan atau peristiwa ekonomi dan dipungut tanpa surat ketetapan pajak. Contoh pajak tidak langsung adalah Pajak Penjualan(PPn), Pajak Pertambahan Nilai ( PPN), Bea Materai, dan Cukai.
2.      Berdasarkan Pihak Yang Memungut
Berdasarkan pihak yang memungut, pajak dibedakan menjadi pajak negara dan pajak daerah.
a.      Pajak  Negara
Pajak negara atau pajak pusat adalah pajak yang dipungut pemerintah pusat. Pajak pusat merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan. Pajak pusat diatur dalam suatu peraturan yang disebut undang-undang tentang perpajakan nasional. Pelaksanaan pemungutannya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Contoh pajak negara adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjalan (PPn), dan Bea Materai

b.      Pajak Daerah
Pajak daerah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah. Pajak daerah merupakan salah satu sumber penerimaan  pemerintah daerah. Setiap daerah mempunyai objek pajak tersendiri. Hal ini sesuai dengan peraturan daerah masing-masing. Pajak daerah diatur dalam suatu peraturan yang disebut peraturan daerah  (PERDA).Pelaksanaa pemungutannya dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah. Contoh pajak daerah adalah iuran kebersihan, retribusi masuk terminal, pajak tontonan, pajak reklame retribusi parkir, dan retribusi galian pasir.
3.      Berdasarkan sifatnya
Berdasarkan sifatnya, pajak dibedakan menjadi pajak subjektif dan pajak objektif
a.      Pajak subjektif
Pajak Subjektif adalah pajak ysng memperhatikan kondisi/keadaan wajib pajak. Dalam hal ini penentuan besarnya pajak harus ada alasan objektif yang berhubungan erat dengan kemammpuan membayar wajib pajak. Jenis pajak yang termasuk pajak subjektif ialah  Pajak Penghasilan (PPh).
b.      Pajak Objektif
Pajak objektif adalah pajak yang berdasarkan pada objeknya tanpa memperhatikan keadaan wajib pajak. Jenis pajak yang termasuk dalam pajak objektif adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan  Pajak Penjualan Barang Mewah (PPn-BM).
Dalam perekonomian yang telah mengenakan pajak, perhubungan diantara pendapatan disposibel dan pendapatan nasional dapat dinyatakan secara berikut:
Pendapatan disposibel (Yd) = Pendapatan nasional (Y) – Pajak (T)
Penurunan pendapatan disposebel akan mengurangi konsumsi dan tabungan rumah tangga. Hal ini disebabkan karena pajak yang dibayarkannya mengurangi kemampuannya untuk melakukan pengeluaran konsumsi dan menabung. Pajak yang dipungut akan mengurangi pendapatan disposibel sebanyak pajak yang dipungut. Penurunan pendapatan disposibel menyebabkan pengeluaran konsumsi dan tabungan rumah tangga akan berkurang pada berbagai tingkat pendapatan. Walaupun bentuk sistem pajak yaitu pajak tetap pemungutan pajak akan mengakibatkan konsumsi dan tabungan rumah tangga berkurang sebanyak yang ditentukan oleh persamaan berikut:
ΔC=MPCxT
ΔS = MPS x T
            Pajak yang diterima pemerintah akan digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan pemerintah. Dinegara-negara yang sudah sangat maju, Pajak adalah sumber utama dari pembelanjaan pemerintah, sebagian dari pengeluaran pemerintah adalah untuk membiayai administrasi pemerintahan dan untuk membiayai kegiatan-kegiatan pembangunan, membayar gaji pegawai-pegawai pemerintah, membiayai sistem pendidikan dan kesehatan rakyat, membiayai pembelanjaan untuk angkatan bersenjata dan membiayai berbagai jenis infrastruktur yang penting artinya dalam pembangunan adalah beberapa bidang penting yang akan dibiayai pemerintah.
o   Penentu-Penentu Pengeluaran Pemerintah
a.        Proyeksi jumlah pajak yang di terima: Dalam menyusun anggaran belanja pemerintah harus terlebih dahulu membuat proyeksi mengenai jumlah pajak yang akan diterimanya. Makin banyak jumlah pajak yang akan dapat di kumpulkan, makin banyak pula perbelanjaan pemerintah yang akan di lakukan.
b.        Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai: Mengatasi masalah pengangguran, menghidari inflasi dan mempercepat pembangunan ekonomi. Untuk mempercepat kegiatan tersebut seringkali membelanjakan uang yang lebih besar dari pendapatan yang di peroleh oleh pajak.
c.         Pertimbangan politik dan keamanan: Pertimbangan-pertimbangan politik dan kestabilan negara selalu menjadi salah satu tujuan penting dalam menyusun anggaran belanja pemerintah. Kekacauan politik, keamanan. Keadaan seperti itu akan menyebabkan kenaikan perbelanjaan pemerintah yang sangat besar.
            Pendapatan Keseimbangan,
Y = C + I + G
S + T = I + G
Keterangan : Y adalah pendapatan nasional
T adalah Pajak
 C adalah konsumsi
  I adalah investasi
 G adalah pengeluaran pemerintah
  S adalah saving

Contoh :
Diketahui C0 atau a = 50. MPC = 0.75. I=Io=20. G=15
Ditanya tentukan keseimbangan pendapatan nasional :
Dijawab : Y = C + I + G
C = 50 + 0.75Y
I = 20
G = 15
Y = 50 + 0.75Y + 20 + 15
Y = C + I + G = 85 + 0.75Y
0.25Y = 85
Ye = 340
Perekonomian tiga sektor di lambangkan
Ø  Y = C + I + G
Y = C0 + bYd + I + G
            Y = C0 + b(Y – T) + I + G
            Y = C0 + bY – bT + I + G
            Y = 1/(1-b) (C0 – bT + I + G)
Ø  I + G = S + T
I + G = - C0 + (1 – b)Yd + T
I + G = - C0 + (1 – b)(Y – T) + T
I + G = - C0 + (1 – b)Y + bT
Y = 1/(1-b) (C0 – bT + I + G)
Makna variabel :
·         Y adalah pendapatan nasional
·         T adalah Pajak
·         Yd adalah pendapatan disposibel
·         C adalah konsumsi
·         C0 adalah konsumsi dasar, yaitu konsumsi yang tidak tergantung pada Y
·         I adalah investasi
·         G adalah pengeluaran pemerintah
·         S adalah saving


Berikut adalah beberapa kebijakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah guna  mengatasi berbagai permasalahan ekonomi di bidang makro:
1.      Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam perpajakan dan pengeluaran pemerintah/anggaran untuk memengaruhi pengeluaran agregat.
Contohnya pengenaan pajak penghasilan dan pengenaan cukai rokok.
2.      Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah/bank sentral dalam penawaran uang dan kebijakan suku bunga untuk memengaruhi pengeluaran agregat. Contohnya pemerintah menerapkan jumlah uang yang beredar di masyarakat dan peningkatan suku bunga bank.
3.      Kebijakan segi penawaran
Kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, sehingga barang dan jasa yang ditawarkan lebih banyak dan lebih murah.
Contohnya pemerintah memberikan bantuan subsidi kepada pengusaha kecil menengah.
4.      Kebijakan Energi
Kebijakan energi adalah kebijakan dalam menggunakan energi seefisien dan seoptimal mungkin yang didalamnya terdapat usaha penghematan energi. Misalnya kebijakan konfersi minyak tanah ke gas LPG guna penghematan penggunaan bahan bakar minyak oleh masyarakat.
5.      Kebijakan Penetapan Harga
Kebijakan penetapan harga adalah kebijakan dalam menentukan harga-harga pada tingkat tertentu pada komoditas yang menguasai hajat hidup orang banyak.
Contohnya penetapan tarif dasar listrik oleh pemerintah.
6.      Kebijakan Neraca Pembayaran
Merupakan kebijakan yang digunakan untuk memantau keadaan neraca pembayaran guna memengaruhi nilai tukar.
Contohnya larangan impor atau kuota produk tertentu dilakukan guna melindungi para pengusaha lokal dari serbuan produk asing.