TUGAS RESUME TEORI EKONOMI MAKRO
MATERI 2
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
OLEH:
KELOMPOK 5
KELAS EM – B
EKEL EPRAIM TARIGAN 141160062
AHMAD LUTFI BAHRUSSYIFA 141160063
ANIN NURUL KHASANAH 141160064
SILMA FARAHDIEN NURSUSANTI 141160065
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2017
A. PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan nasional adalah nilai barang dan jasa yang diwujudkan pada suatu tahun tertentu atau dapat juga diartikan jumlah pendapatan yang diterima oleh factor-faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu.
Macam-macam sebutan dari Pendapatan Nasional
1. Produk Nasional Bruto ( Gross National Product- GNP)
- Nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu Negara dalam suatu periode tertentu (satu tahun) yang diukur dengan satuan uang (dari buku Iskandar Putong).
- Nilai barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksi oleh factor-faktor produksi yang dimiliki oelh warga Negara yang pendapatan nasionalnya dihitung. (dari buku Sadono Sukirno)
Contoh:
Indonesia yang akan menghitung PNB, apa yang dihasilkan oleh warga Negara Indonesia yang berada dalam wilayah di Indonesia ditambah apa yang dihasilkan oleh warga Negara Indonesia yang bekerja di luar negeri.
2. Produk Domestik Bruto ( Gross Domestic Product- GDP)
Merupakan nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu Negara dalam suatu periode tertentu yang menjumlahkan semua hasil dari warga Negara yang bersangkutan ditambah warga Negara asing yang bekerja di Negara yang bersangkutan.
Beberapa Istilah Pendapatan Nasional
1. Pendapatan Nasional Harga Berlaku dan Harga Tetap
Pendapatan nasional pada harga berlaku adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan sesuatu Negara dalam suatu tahun dan dinilai menurut harga yang berlaku pada tahun tersebut. Cara ini adalah cara yang selalu dilakukan dalam menghitung pendapatan nasional dari suatu period eke periode lainnya.
Pertumbuhan sesuatu perekonomian diukur dari pertambahan yang sebenarnya dalam barang dan jasa yang diproduksikan. Untuk dapat menghitung kenaikan itu dari tahun ke tahun, barang dan jasa yang dihasilkan haruslah dihitung pada harga yang tetap, yaitu harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun yang lain.
2. Pendapatan Nasional Harga Pasar dan Harga Faktor
a. Pendapatan Nasional Harga Pasar, adalah perhitungan nilai barang itu menggunakan harga yang dibayar oleh pembeli.
b. Pendapatan Nasional Harga Faktor, adalah perhitungan nilai barang itu tergantung kepada jumlah pendapatan factor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut.
3. Pendapatan Nasional Bruto dan Neto
a. Pendapatan Nasional Bruto, adalah pendapatan nasional yang masih meliputi depresiasi (nilai penyusutan).
b. Pendapatan Nasional Neto, adalah produk nasional bruto kurang depresiasi.
B. METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
1. CARA PENGELUARAN
Data pendapatan nasional yang dihitung dengan cara pengeluaran akan dapat memberi gambaran tentang:
a. sampai dimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi.
b. sampai dimana tingkat pertumbuhan yang dicapai.
c. tingkat kemakmuran yang sedang dinikmati.
d. memberikan informasi dan data yang dibutuhkan dalam analisis makro ekonomi.
Dan data ini digunakan untuk mengambil langkah-langkah dalam mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi.
Komponen Pengeluaran Agregat Dalam Perekonomian
Perhitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran membedakan kepada 4 komponen, yaitu:
1. Konsumsi Rumah Tangga
Yakni nilai pembelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli berbagai jenis kebutuhannya dalam satu tahun tertentu.
2. Pengeluaran Pemerintah
Dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
a. Konsumsi Pemerintah
b. Investasi Pemerintah
3. Pembentukan Modal Tetap Sektor Swasta (Investasi)
Yakni pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat menaikan produksi barang dan jasa dimasa akan datang.
Dalam mengumpulkan data mengenai investasi, pengeluaran dibedakan kepada tiga jenis pembelanjaan, yaitu:
a. Pengeluaran ke atas barang modal dan peralatan produksi
b. Perubahan-perubahan dalam nilai inventori pada akhir tahun
c. Pengeluaran-pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal.
4. Ekspor Neto
Yakni nilai ekspor yang dilakukan suatu Negara dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan nilai impor dalam periode yang sama.
Metode ini mencoba menghitung pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan semua pengeluaran, baik yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen (C), rumah tangga swasta/ produsen (I), rumah tangga pemerintah (G) dan export netto (X-M).
Secara matematis persamaan identitasnya dapat ditulis sebagai berikut:
Y= AE= C + I + G + (X-M)
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
AE = Agregate Expenditure
Hasil perhitungan dengan metode/ pendekatan pengeluaran sering dinamakan sebagai produk nasional bruto = PNB ( Gross National Product).
Konsep pendapatan nasional, perlu dibedakan diantara pengertian neto dan bruto. PNB perlu dikurangi oleh depresiasi untuk memperoleh pendapatan nasional neto (NNP). Selanjutnya NNP dapat dibedakan menurut harga pasar dan menurut harga faktor. NNP menurut harga faktor adalah pendapatan negara. Dibanyak negara, hubungan diantara PNB dan pendapatan negara dapat dinyatakan dengan persamaan
PN = PNB – Pajak tak langsung + Subsidi – Depresiasi
Akan tetapi, dalam penghitungan di Indonesia subsidi tidak dihitung. Oleh sebab itu diantara PNB dan PN terdapat hubungan yang berikut :
PN = PNB – Pajak tak langsung – depresiasi
2. CARA PRODUK NETO
Produk neto berarti nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi. Cara ini dilakukan dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh perusahaan-perusahaan diberbagai lapangan usaha dalam perekonomian.
Tujuan penggunaan cara ini:
a. Untuk mengetahui besarnya sumbangan berbagai sector ekonomi didalam mewujudkan pendapatan nasional.
- Sebagai salah satu cara untuk menghindari perhitungan dua kali yaitu dengan hanya menghitung nilai produksi neto yang diwujudkan pada berbagai tahap proses produksi.
9 Sektor Perekonomian yang Produktif di Indonesia:
a. Pertanian (agriculture)
b. Pertambangan dan Penggalian ( Minning and Quarrying)
c. Industri Pengolahan (Manufacturing Industries)
d. Listrik, Gas dan Air Bersih (electric, gas, and water supply)
e. Bangunan (construction)
f. Perdagangan, restoran, dan hotel (trade, restaurant and hotel)
g. Pengangkutan dan Komunikasi (transportation and Communication)
h. Keuangan, Persewaan Bangunan dan Jasa Perusahaan (Finance, rent of building and business service)
i. Jasa-jasa (services)
Persamaan Metode Produksi
Y= ∑ Pqn. Qin
Y= Pq1.Q1 + Pq2.Q2 + Pq3. Q3 …. + Pq9. Q9
Keterangan:
Pqn : harga dari produk sector n
Q1, Q2, Q3 : jumlah produk dari masing-masing sektor
Untuk menghindari terjadinya perhitungan ganda dalam metode ini, maka yang dilakukan adalah hanya menjumlahkan nilai tambah (value added) dari masing-masing sector produksi tersebut/ menjumlahkan nilai akhir dari hasil produksi tersebut, sehingga dapat ditulis:
Y= ∑ NTB 1-9 = NTB 1 + NTB 2 + NTB 3 + …. NTB 9
Keterangan:
NTB : Nilai Tambah Bruto
Hasil perhitungan ini sering disebut Produk Domestik Bruto- PDB (Gross Domestic Product –GDP).
3. CARA PENDAPATAN
Cara ini dilakukan dengan menjumlahkan pendapatan-pendapatan (sewa, upah, bunga, profit) untuk memperoleh suatu nilai pendapatan nasional lain yang berbeda dengan yang diperoleh dalam perhitungan Pendapatan Nasional.
Faktor-Faktor Produksi, ada 4 golongan:
a. tenaga kerja,
b. modal,
c. tanah,
d. skill (keahlian kewirausahaan).
Faktor-faktor produksi yang digolongkan dari pendapatan:
a. Pendapatan para pekerja, yaitu gaji dan upah
- Pendapatan dari usaha perseorangan
- Pendapatan dari sewa
- Bungan neto, yaitu seluruh nilai pembayaran Bungan yang dilakukan dikurangi bunga keatas atas pinjaman konsumsi dan bunga
- Keuntungan perusahaan
Dalam penghitungan Pendapatan Nasional, salah satu istilah yang perlu diterangkan secara lebih mendalam adalah bunga neto. Bunga Neto adalah jumlah bunga yang dibayar dalam perekonomian dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan bunga ke atas pinjaman pemerintah dan bunga ke atas pinjaman konsumen.
Y = Yw + Y1 + YR + YP
Perhitungan ini menggunakan metoe pendapatan, sering disebut Pendapatan Nasional-PN (National Income-NI)
C. PENDAPATAN PRIBADI DAN PENDAPATAN DISPOSIBLE
1. Pendapatan Pribadi
Adalah semua jenis pendapatan termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apa pun yang dapat diterima oleh penduduk suatu Negara.
2. Pendapatan Disposible
Adalah pendapatan yang menjadi hak penduduk yang dapat dibelanjakan tanpa tanggungan yang menjadi kewajibannya (pendapatan yang siap untuk dibelanjakan).
Hubungan antara pendapatan nasional dan pendapatan pribadi :
Pendapatan nasional (dikurangi) keuntungan perusahaan tak dibagi, pajak keuntungan perusahaan, konstribusi kepada dana pensiun (ditambah) pembayaraan pindahan, bunga pinjaman konsumen, bunga pinjaman pemerintah = pendapatan pribadi.
D. MENGHITUNG TINGKAT PERTUMBUHAN
Keterangan:
g = tingkat pertumbuhan ekonomi (%)
PN – riil1 = pendapatan nasional untuk tahun dimana tingkat pertumbuhan ekonominya dihitung
PN – riil0 = pendapatan nasional pada tahun sebelumnya
E. MASALAH-MASALAH PERHITUNGAN
a. masalah mengumpulkan data dan informasi
b. memilih kegiatan yang nilai produksinya dihitung
c. masalah perhitungan dua kali
d. menentukan harga barang barang
e. investasi bruto dan nvestasi neto
f. masalah kenaikan harga dan perubahan kualitas barang
Kegunaan Data Pendapatan Nasional:
a. menilai prestasi kegiatan ekonomi
b. menentukan tingakt pertumbuhan ekonomi yang dicapai
c. memberi informasi mengenai struktur kegiatan ekonomi
d. memberi gamabaran mengenai taraf kemakmuran
e. data asas untuk membuat ramalan dan perencanaan
No comments:
Post a Comment